Logo Corps Dakwah Pedesaan Jogjakarta |
Semenjak berdirinya pada tanggal 24 Oktober 1988 Corps Dakwah Pedesaan (CDP) telah tumbuh berkembang menjadi organisasi dakwah yang cukup diperhitungkan. Gerak dakwah CDP yang didirikan oleh Ustadz HM. Djalal Mukhsin (Alm), sengaja mengambil fokus perhatian pada masyarakat pedesaan. Dengan dasar pertimbangan, masyarakat pedesaan sering terabaikan untuk menerima informasi dan pengetahuan agama, serta rentan terhadap upaya pendangkalan aqidah.
Sebagaimana kita ketahui masyarakat desa menempati jumlah terbesar dari penduduk Indonesia. Namun, pada kenyataannya pembangunan yang dicanangkan pemerintah belum cukup menyentuh kisi-kisi kehidupan mereka. Terlebih lagi untuk bidang pembangunan keagamaan.
Hingga saat ini CDP telah dipercaya untuk membina masyarakat pada 51 dusun, meliputi 18 desa bina yang tersebar dalam 9 kecamatan di 3 kabupaten. Jumlah tersebut masih relatif kecil dibandingkan tuntutan desa-desa yang berkeinginan menjadi daerah binaan CDP. Namun, karena terbatasnya SDM dan dana, maka hal tersebut menjadi tantangan dan pertimbangan di masa mendatang.
Sebagai hasil kongkrit dari kiprah CDP adalah berdirinya sarana-sarana fisik di desa-desa bina, antara lain masjid, mushala, TPA, dan madrasah. Sedang bentuk non fisik antara lain, ghirah dan maraknya kegiatan pengajian, aktivitas keagamaan, aktivitas sosial, serta tumbuhnya kader-kader da’i/mubaligh muda di desa bina.
Semua itu tak terlepas karena adanya dukungan dari berbagai kalangan, khususnya respon positif dari masyarakat pedesaan. Sejalan dengan perkembangan jaman, saat ini CDP juga dituntut untuk terus mengembangkan dan memperluas upaya pemberdayaan umat. Di samping pembinaan keagamaan, usaha pemberdayaan yang dilakukan CDP diharapkan mulai menyentuh aspek ekonomi. Demikian pula menyangkut lingkup sasaran, selain masyarakat pedesaan, kiranya CDP dituntut pula mulai memperhatikan masyarakat kota dan daerah pinggiran kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar